Pengertian Lari Jarak Menengah
Berbeda dengan lari jarak pendek atau lari jarak jauh, lari jarak menengah adalah salah satu cabang atletik lari dengan nomor 800 meter dan 1500 meter.
Karena lari jarak menengah ini jelas berbeda dalam hal jarak jika dibandingkan dengan lari jarak pendek, maka persiapan dan strategi yang harus dipersiapkan oleh pelarinya juga berbeda.
Dalam lari jarak menengah, pelari tak hanya dituntut untuk bisa berlari dengan cepat, namun harus pandai mengatur energi, nafas dan kecepatannya.
Jika dalam lari jarak pendek pelarinya harus berlari sekencang-kencangnya hingga garis finish, hal ini tidak berlaku dalam lari jarak menengah.
Adakalanya perlari jarak menengah mempertahankan kecepatan larinya dalam beberapa meter dan ada kalanya pelari tersebut menambah kecepatannya hingga maksimal ketika mendekati garis akhir.
Rata-rata, awalan dalam lari jarak menengah para pelari tak mengeluarkan semua tenaganya dan tak langsung berlari dengan kecepatan tinggi dan sedikit demi sedikit mereka menambah kecepatan, mempertahankan kecepatan,dan menambah lagi hingga mencapai garis finish.
Nomor Lari Jarak Menengah
via pinterest.com
Sebagaimana telah disinggung di awal, nomor dalam lari jarak menengah ada dua, yakni nomor 800 meter dan nomor 1500 meter.
Meski sepintas tampak berbeda dalam hal jarak, namun sebetulnya teknik, awalan, dan peraturan yang dipergunakan dalam dua jenis lari jarak menengah tersebut juga sedikit berbeda.
Berikut beberapa aturan umum dalam nomor lari jarak menengah
- Atlet harus berposisi dan bergerak sesuai aba-aba.
- Jika ada atlet yang bergerak atau mendahului start sebelum aba-aba berbunyi maka ia akan mendapatkan peringatan sebanyak tiga kali dan jika lebih dari itu maka ia akan didiskualifikasi.
- Pada awal lari, masing-masing atlet akan berlari sesuai dengan lintasannya. Baru setelah ia melewati tanda “breakline” ia diperbolehkan memilih sendiri lintasannya.
- Jika ketika lari ada atlet yang dengan sengaja mengganggu gerak atau laju atlet lain, maka ia akan didiskualifikasi.
- Lintasan untuk atlet pada awal babak diperoleh melalui undian. Selanjutnya pada babak berikutnya, atlet akan mendapatkan lintasan sesuai dengan peringkatnya. Peringkat terbaik akan mendapatkan lintasan nomor 3,4,5, dan 6.
- Biasanya dalam event lomba lari jarak menengah kelas nasional dan internasional, pelari mengenakan seragam lari yang telah disediakan oleh penyelenggara dan tentunya pakaian tersebut disesuaikan dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah tersebut. Namun demikian, pakaian atlet lari ini memiliki standard, yakni tidak transparan, ringan, tidak mengganggu pandangan juri, mudah untuk bergerak.
- Selain pakaian, sepatu yang dikenakan oleh atlet juga harus sesuai dengan ketentuan.
Start Lari Jarak Menengah
via dailyrepublic.com
Dalam lari jarak menengah, start atau awalan yang dipergunakan adalah start berdiri baik untuk nomor lari 800 meter ataupun 1500 meter.
Yang harus dilakukan oleh atlet untuk jenis start ini adalah berdiri di belakang garis start dan menempatkan tubuhnya pada posisi berikut ini:
- Kaki dibuka selebar bahu
- Sala satu kaki digeser ke belakang sejauh kira-kira tiga telapak kaki (tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh).
- Kaki belakang berjinjit atau bertumpu pada tumit dan jari kaki.
- Lutut kaki depan ditekuk secukupnya hingga posisi tubuh menjadi lebih rendah.
- Badan agak condong ke depan, menyesuaikan dengan lekukan lutut kaki depan.
- Dada terbuka lebar untuk mempermudah pernafasan dan membuat tubuh tidak tegang sehingga konsentrasi terjaga.
- Tangan rileks dalam posisi mengepal.
- Kepala tidak menunduk, menatap ke depan.
- Tetap tenang dan konsentrasi menunggu aba-aba lari.
Teknik Lari Jarak Menengah
via pinterest.com
Dalam lari jarak menengah, setidaknya ada tiga teknik dasar yang harus dikuasai oleh pelari, yakni seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Awalan Lari
- Setalah aba-aba ‘ya’ maka atlet mulai berlari. Ketika berlari di bagian awal ini, posisi badan tegak lurus dan rileks agar tenaga tidak banyak keluar dan nafas tetap terjaga.
- Kepala tidak menunduk atau segaris dengan punggung dan menatap ke depan. Apa bila kepala menunduk, maka pernafasan akan sedikit terganggu.
- Lengan diayunkan dengan rileks mengikuti gerakan tubuh. Lekuk lengan menyesuaikan dengan kecenderungan masing-masing atlet, namun ketika tangan mulai terayun ketika berlari, ayunan ke dapan tinggi lengan tak melebihi bahu dan ayunan kebelakang tak melebihi pinggul. Jari-jari tangan tetap terkepal namun rileks.
- Ketika berlari, posisi lutut saat kaki mengayun tak lebih tinggi dari pinggul. Kaki mendarat dengan tumpuan tumit dan menolak dengan kaki bagian depan atau ujung (tumit dan jari-jari kaki).
- Gerakan lari tidak dengan kecepatan penuh, tetap rileks, menjaga kecepatan dan nafas. Pandangan fokus ke depan. Setelah mendekati garis finish, maka kecepatan dimaksimalkan.
2. Lari di Tikungan
- Pilih bagian lintasan sebelah kiri
- Badan agak miring kekiri
- Kepala agak miring ke kiri
- Sudut lengan kanan lebih lebar dari lengan kiri untuk menjaga keseimbangan.
3. Saat Mendekati Garis Finish
- Dada dicondongkan ke depan, kepala agak menunduk.
- Jika di awal ayunan tangan ke belakang tak melebihi pinggul, di bagian ini kedua lengan bisa terayun hingga melebihi pinggul untuk menambah kecepatan dan menjaga keseimbangan tubuh saat berlari dengan kecepatan tinggi.
- Berlari dengan kecepatan penuh, tidak menengok kemana-mana, tidak mengurangi kecepatan.
- Ketika mencapai garis finis, dada diputar ke salah satu sisi sehingga bahu maju kedepan dan menabrak pita garis finish.
Atletik Lari Jarak Menengah
via iaaf.org
Atletik merupakan aktivitas fisik manusia seperti lari, jalan, melompat, dan melempar.
Namun kata atletik ini sendiri diartikan sebagai perlombaan dan tentunya perlombaan yang mengadopsi aktivitas fisik dasar manusia seperti lari dan jalan.
Namun demikian, cabang atletik itu sendiri dibagi menjadi 13, yaitu:
- lari jarak pendek
- lari jarak menengah
- lari jarak jauh
- lari estafet
- lari halang rintang
- lari gawang
- lompat jauh
- lompat galah
- lompat tinggi
- lompat jangkit
- lempar cakram
- tolak peluru
- lempar lembing
Atletik lari jarak menengah merupakan jenis atletik lari dengan nomor lari 800 meter dan 1500 meter. Perbedaan dari keduanya terletak pada jarak yang harus di tempuh, start/awalan, teknik yang dipergunakan, serta peraturan.
Sejarah Lari Jarak Menengah
via pinterest.com
Atletik secara umum dan lari pada khususnya, merupakan salah satu jenis olah raga tertua yang diperlombakan.
Tentunya aktivitas dalam atletik itu sendiri berkaitan erat dengan aktivitas dasar manusia, yakni berjalan, berlari, dan melompat sebagai gerakan untuk berpindah tempat. Selebihnya, manusia mulai mengenal aktivitas berburu.
Sebelum ada panah, cara berburu adalah dengan melempar sesuatu kepada binatang buruan. Maka gerakan ini diadopsi menjadi olah raga lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru.
Di sisi lain, aktivitas atletik tersebut merupakan latihan dasar bagi para prajurit masa lalu. Tak jarang latihan tersebut diperlombakan antar prajurit sebagai penyemangat latihan.
Dalam perkembangannya, perlombaan tersebut diminati banyak orang sebagai tontonan yang menarik.
Dari sanalah kemudian atlet lomba tersebut tidak selalu prajurit, namun siapapun yang secara khusus melatih tubuhnya pada bidang tertentu seperti lari, lompat, dan melempar.
Perlu digaris bawahi bahwa kata atlet yang berasal dari kata atletik dalam hal ini merupakan kata yang berasal dari Yunani, athlon, yang bisa diartikan sebagai lomba atau pertandingan.
Maka, kata atlet merupakan istilah yang ditujukan kepada orang yang mengikuti athlon/atletik/perlombaan.
Menurut catatan sejarah, olahraga atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade kuno di Yunani pada tahun 776 SM.
Event tersebut berkembang pesat hingga beberapa nama atlet seperti Euralius, Epius, Odysseus, Aias, dan Arganemon tercatat dalam sejarah dalam literatur yang ditulis oleh Humeros dengan judul Illiad.
Nama-nama tersebut merupakan para jawara dalam hal berkuda, berlari, lempar lembing dan lempar cakram. Bahkan gambar Odyssus dan cakramnya diabadikan sebagai simbol atletik dunia.
Untuk lomba lari pada waktu itu di Yunani, dibagi menjadi tiga, yakni Stade atau lari cepat pada jalur lurus sejauh 185 meter dan diselenggarakan dalam stadion.
Diaulos atau lari jarak menengah yang berjarak dua kali dari Stade.
Dan terakhir adalah Dolichos atau lari jauh dengan jarak 7-24 kali Stade yang dilakukan dengan cara mengelilingi stadion.
Sayangnya setelah Yuani runtuh dan Roma berjaya, olah raga atletik mulai surut.
Berkat bangsa romawi yang senang dengan gladiator, maka pertandingan-pertandingan yang disukai masyarakat adalah yang berbau perkelahian baik tangan kosong atau dengan senjata, hidup atau mati.
Namun setelah Romawi runtuh dan kehidupan berkembang semakin modern, olah raga atletik masih eksis meski mengalami nasib pasang dan surut.
Hingga pada tahun 1896 di stadion Panathinaiko, Athena, Olimpiade modern pertama di gelar dan atletik termasuk lari jarak menengah ikut menjadi ajang yang diperlombakan.
Organisasi internasional mengenai atletik dunia yang mencangkup cabang lari itu sendiri dibentuk pada tahun 1912 dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation).
Di indonesia, atletik mulai dikenal pada masa pemerintahan belanda, yakni pada permulaan tahun 1930.
Atletik ini diperkenalkan dalam lingkup khusus, yakni pendidikan dengan melalui mata pelajaran sekolah. Lambat laun kemudian cabang atletik ini mulai dikenal kalangan luas dan mulai digemari.
Setidaknya telah ada beberapa organisasi atletik bentukan Belanda pada waktu itu, diantaranya adalah NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), Sumatra Athletiek Bond (SAB), IAC Jakarta, PAS Surabaya, ABA Surakarta dan ISSV Hellas.
Sayangnya setelah Jepang berkuasa, olah raga atletik di indonesia mati suri.
Setelah Indonesia merdeka, cabang atletik ini hidup kembali setelah dibentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada tahun 1946.
Sekian tahun kemudian, atletik semakin berkibar setelah dibentuk Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tahun 1950 di Semarang.
Aba-aba Lari Jarak Menengah
via bostonherald.com
Ada dua jenis aba-aba dalam lari jarak menengah, yakni ‘bersiap’/’on your mark’ dan’ya’ atau dengan suara letusan pistol.
Hal ini tentu berbeda dengan aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap, dan ‘ya’ atau dengan suara letusan pistol.
Aba-aba ‘bersiap’/’on your mark’
Pada aba-aba ini, pelari telah berada dan berdiri pada tempat yang disediakan, yakni dibelakang garis start.
Setelah itu pelari menempatkan posisi kakinya, kedua kaki dibuka selebar bahu, kaki depan merupakan kaki terkuat dan kaki satunya berada dibelakang.
Kaki belakang berjinjit atau ditopang dengan tumit dan jari-jari kaki, sementara kaki depan menapak sempurna dengan telapak kaki.
Badan dicondongkan agak kedepan dan posisi tangan disesuaikan dengan gestur tubuh yang telah terbentuk.
Aba-aba ‘ya’/letusan pistol
Pada aba-aba ini, pelari mulai berlari hingga menuju garis finish.
Komentar